11 Hal Yang Membentuk Diri Saya Sekarang

Saya menulis ini dalam rangka mensyukuri jalan hidup yang Tuhan berikan dan selama ini saya sudah tempuh. Saya dan mungkin teman-teman juga terkadang nggak ngerti kenapa kita merasa tersesat ke suatu jalan namun pada akhirnya baru kita tau bahwa semua rentetan hal yang kita alami itu akhirnya membentuk diri kita sekarang. Jadi, apa aja yang sudah saya lalui selama 26 tahun ini?

1. Hobi Menggambar

Saya ingat betul, orang pertama yang mengajarkan saya menggambar adalah Mama. Dari saya sekolah TK, mama udah ngajarin saya menggambar Goku (Dragon Ball) dari komik yang kami pinjam dari tetangga. Tapi itulah titik awal saya suka menggambar. Waktu saya SD, hampir setiap hari saya menggambar macam-macam di buku tulis, mulai dari serial kartun, game sampai yang ada di imajinasi saya. Saat pelajaran seni pun saya nggak menggambar seperti teman-teman pada umumnya -dua gunung, matahari terbit, sawah rumah dan jalan raya. Yang saya gambar adalah ultraman, monster dan seterusnya. Saya juga sempat mewakili SD saya untuk lomba menggambar saat itu. Hobi menggambar ini sangat menjadi pondasi yang membentuk jiwa seni saya.

2. Computer Enthusiast

Saya adalah seorang computer enthusiast saat SMP. Saya mencoba banyak hal di komputer lebih awal dari teman-teman saya. Ketika dapet tugas untuk membuat sebuah dokumen word semirip mungkin dengan yang dicontohkan oleh Pak Guru, disitu saya mulai belajar “mini-hacking.” Saya googling cara membuka dokumen word yang dikunci atau deprotect dan voila, berhasil! Saya nggak harus capek-capek bikin deh. Waktu itu juga saya nyoba ngedit atau manilupasi foto pakai paint. Dengan bangganya saya memamerkan foto saya dengan mata “sharingan” yang ada di Naruto. Jiwa Computer Enthusiast ini sampai sekarang membentuk diri saya yang menyukai teknologi, startup, software, hacking.

3. Masuk SMK Jurusan Komputer dan Jaringan

Merasa cukup beruntung waktu itu masuk jurusan Komputer dan Jaringan secara mau-nggak-mau karena saat itu jurusan Multimedia lagi distop. Berkat sekolah di jurusan ini saya paham betul tentang komputer, mulai dari cara merakit, menginstall windows maupun linux sampai tentang jaringan lokal dan internet. Expertise ini bikin saya tau apa yang harus dilakuin ketika nemuin permasalahan soal gadget.

4. Belajar Membuat Game

Dulu terkenal permainan Role Playing Game atau disingkat RPG baik itu di PS (Play Station) ataupun di PC. Salah satu yang saya gemari adalah game PC buatan lokal, yaitu Divine Kids buatan Pak David Setiabudi. Entah gimana ceritanya waktu saya kelas 2 SMK nemu software untuk membuat game Namanya RPG Maker dan saya mulai pelajari caranya secara otodidak. Dipadukan skill adobe photosop saya untuk membuat karakternya, nggak lama akhirnya gamenya rampung dan bahkan dulu saya tuliskan tutorialnya di blog saya jaman dulu. Pengalaman ini bikin saya mengerti algoritma pemrograman dasar yang mana ini sangat bisa diaplikasikan di berbagai bidang.

5. Belajar Desain Grafis

Ini berawal dari hobi menggambar saya, kemudian akhirnya jadi banyak orang yang minta dibuatkan sketsa sampai waktu itu ada orang yang punya bisnis konveksi dan clothing melihat potensi, akhirnya saya diajak bertemu dan diminta untuk membuat desain untuk produknya. Waktu itu saya kelas 2 SMK dan hanya baru bisa membuat sketsa, akhirnya memperdalam skill adobe photoshop dan mulai belajar adobe illustrator. Saya bisa menghabiskan waktu 6 sampai 10 jam per hari untuk belajar desain grafis. Saat itu saya mulai menjadi desainer grafis freelance, membuat gambar kemudian dijual mulai 100ribu sampai 250ribu per desain. Di era konten seperti sekarang ini, kemampuan desain grafis dan edit video sangat terpakai.

6. Entrepreneurship

Saya cukup lama menjadi seorang entrepreneur alias nggak kerja kantoran sampai 4 tahun. Kemampuan desain grafis tadi adalah bekal awal untuk saya menjadi seorang entrepreneur. Karena saya cukup dekat dengan pemilik konveksi, akhirnya saya tercetus untuk membuat bisnis clothing sendiri waktu itu kami namai Rasenplatz Bersama dengan tiga teman. Saya juga menjadi vendor untuk produksi kaos atau jaket kelas, jadi saya sering keliling ke berbagai sekolah di Tangerang. Selain itu saya juga pernah jualan powerbank, phone case, t-shirt fans JKT48, Justin Bieber, KPOP sampai Pokemon-GO. Another startups, saya juga pernah bikin e-commerce pakaian muslim Namanya Gerai Haydar, bisnis fotografi dengan brand Anima Photography. Digital Agency dengan nama Digital Hero. Semuanya masih tahap belajar, cukup profit tapi akhirnya semua berakhir dengan macam-macam case. Sampai sekarang saya masih punya impian untuk bangun bisnis lagi. Meskipun sekarang udah bukan entrepreneur lagi, tapi setidaknya saya masih punya mental entrepreneurship yang bisa diterapkan di pekerjaan.

7. Ikut Ajang Duta Pariwisata

Ini adalah satu pengalaman yang seru dan sangat berdampak bagi saya. Seperti halnya Jakarta punya Abang None, maka Kabupaten Tangerang secara resmi punya yang Namanya Kang Nong di bawah Dinas Budaya dan Pariwisata. Saat masa pembinaan selama satu bulan disini mental keberanian saya mulai terbentuk, skill public speaking saya baru diasah. Adalah sebuah benefit tersendiri pernah menjadi bagian dari elemen “pemerintah” dan juga tergabung di community ini.

8. Hobi Datang Ke Seminar

 Saya bisa bilang bahwa menjadi full-timer entrepreneur adalah zona yang berbahaya, nggak bisa lengah sedikit pun. Jadi saya harus selalu upgrade skill dan wawasan, salah satunya dengan ikutan seminar atau workshop. Mulai dari materi tentang supply chain, strategi marketing, facebook ads, teknik closing dan seterusnya. Sampai sekarang pun saya masih tertarik untuk belajar dan upgrade wawasan tentang bisnis. Selain itu, datang ke seminar juga akan nambah relasi dengan interest yang sama.

9. Belajar Membuat Website

Salah satu elemen brand yang bisa meningkatkan kepercayaan customer adalah website dan kayaknya kalo udah punya website, itu akan jadi keren banget. Banyak jasa pembuatan website tapi pastinya dengan harga yang cukup mahal. Akhirnya saya belajar otodidak dari google dan baru tau ternyata Cuma dengan modal 300ribuan udah bisa keren karena punya website. Dari mulai nggak ngerti apa-apa sampai sekarang udah cukup ngerti tata caranya walaupun nggak expert dan tanpa coding.

10. Menjadi Pembawa Acara

Saya adalah tipe orang yang nggak mau menyia-nyiakan peluang, apalagi ketika saya udah dikasih kepercayaan. Sampai sekarang saya bisa bilang bahwa saya belum pandai sebagai seorang pembawa acara dan saya pun nggak pernah menawarkan diri, tapi kalo saya dikasih kesempatan saya akan ambil. Kalo ditanya gimana rasanya jadi MC, saya bisa bilang rasanya itu serem karena ngebayangin takut garing, takut orang nggak suka dan takut salah. Meskipun saya masih ngalamin itu semua sampe sekarang, saya seperti menemukan passion saya di bidang komunikasi public speaking seperti ini.

11. Ikut Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN)

Setelah mengikuti seleksi tingkat kabupaten/kota kemudian tingkat provinsi yang ketat dan susahnya pake banget, tahun 2017 saya terpilih untuk mewakili provinsi Banten untuk tergabung dalam program SIYLEP (Singapore-Indonesia Youth Leaders Exchange Programme) Bersama dengan 19 delegasi lain dari provinsi berbeda. Sepertinya nggak perlu saya ceritain apa aja kegiatannya, yang pasti seru banget dan challenging. Saya jadi punya sahabat hampir di seluruh provinsi di Indonesia.

Nah, itu lah 11 Hal Yang Membentuk Diri Saya Sekarang. Disamping itu semua, pastinya ada banyak orang baik yang sangat berperan seperti orang tua, sahabat, mentor dan partner. Keberuntungan itu memang ada, tapi nggak terjadi dengan tiba-tiba karena semuanya pasti datang berdasarkan apa yang telah kita tanam. Saya sendiri sepakat dengan rumus Keberuntungan = Kesempatan + Persiapan karena itu lah yang saya rasa saya selalu alami.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *